Pariwisata Bali: Bedugul – Objek wisata Bali pegunungan – Danau

Kamis, 01 November 2012

Bedugul – Objek wisata Bali pegunungan – Danau


Bedugul merupakan salah satu tempat/objek wisata Bali yang menawarkan keindahan alam pegunungan dan danau. Tempatnya yang tinggi membuat daerah ini selalu diselimuti kabut dan berhawa dingin. Daerah Bedugul adalah bagian dari kabupaten Tabanan dan berjarak kurang lebih 70 km atau 2,5 jam dari Bandara Internasional (Airport) Ngurah Rai.
Di Objek wisata Bedugul terdapat sebuah pura yang bernama pura di ulun danu yang terletak di pinggir danau beratan. Pura ulun danu di percaya sebagai tempat bersemayaman dewi sri atau dewi kesububuran.
Lokasi
objek wisata bedugul terletak di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturit kabupaten tabanan kurang lebih jaraknya 45 km dari pusat kota kabupaten dan Jaraknya dari kota denpasar sekitar 50 km ke arah utara mengikuti jalan raya Pura tersebut berada di tepi danau Beratan, nama pura ulun danu diambil dari kata danau.
sejarah
urian sejarah Pura Ulun Danu Beratan diketahui dari arkeologi dan data sejarah yang terdapat dalam lontar babad Mengwi. Di sebelah kiri halaman depan pura Ulun Danu Beratan terdapat sebuah sarkopagus dan sebuah papan batu, yang berasal dari masa tradisi megalitik, sekitar 500 SM. Kedua artefak tersebut sekarang ditempatkan masing-masing di atas Babaturan atau teras diperkirakan lokasi di mana Pura Ulun Danu Beratan, telah digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan ritual sejak jaman megalitik.
bedugul
bedugul
Dalam lontar Babad Mengwi tersirat menguraikan bahwa I Gusti Agung Putu sebagai pendiri kerajaan Mengwi mendirikan Pura di pinggir Danau Beratan, sebelum beliau mendirikan pura taman ayun Dalam lontar tersebut tidak disebutkan kapan beliau mendirikan Pura Ulun Danu Beratan, namun yang terdapat dalam lontar itu adalah pendirian pura taman ayun yang upacaranya berlangsung pada hari Anggara Kliwon Medangsia tahun Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa yaitu tahun caka 1556 atau 1634 M. Berdasarkan uraian dalam lontar Babad Mengwi tersebut diketahui bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu. Semenjak pendirian pura tesebut termasyurlah kerajaan Mengwi, dan I Gusti Agung Putu digelari oleh rakyatnya " I Gusti Agung Sakti". Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari 4 komplek pura yaitu:
Pura Lingga Petak, Pura Penataran Pucak Mangu, Pura Terate Bang, dan Pura Dalem Purwa berfungsi untuk memuja keagungan Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Tri Murti, guna memohon anugerah kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan manusia dan lestarinya alam semesta.

Objek wisata Danau Beratan

Danau Beratan merupakan salah satu objek wisata di Bedugul yang sayang kalau Anda lewatkan. Cuaca yang sejuk di siang hari membuat Anda merasa nyaman untuk menikmati pemandangan di sekeliling danau Beratan. Untuk menikmati pemandangan di sekeliling danau, Anda bisa menyewa kapal boot dan sampan. Sangat cocok bagi Anda dan keluarga atau bersama pasangan Anda untuk menikmati keindahan alam di sekitar danau Beratan.
Danau Beratan terletak di kawasan Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Berada di jalur jalan provinsi yang menghubungkan Denpasar – Singaraja serta letaknya yang dekat dengan Kebun Raya Eka Karya menjadikan tempat ini menjadi salah satu andalan wisata pulau Bali. Disamping mudah dijangkau Danau Beratan juga menyediakan beragam pesona dan akomodasi yang memadai.
Di tengah danau terdapat sebuah Pura yaitu Pura Ulun Danu yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan.
Berikut adalah gambar suasana di Danau Beratan
Danau Beratan
Di kawasan wisata Bedugul terdapat tiga danau yaitu Danau Beratan, Danau Buyan, dan Danau Tamblingan. Danau Beratan adalah danau yang pertama dilalui bilamana dari arah Denpasar dan berjarak sekitar 300 meter dari Kebun Raya Bedugul. Danau ini berada di sebelah kanan jalan bila menuju Singaraja. Obyek wisata yang terdapat di area Danau Beratan adalah obyek wisata Bedugul dan Ulun Danu. Di lokasi obyek wisata Bedugul terdapat tempat peristirahatan untuk menginap dan rumah makan serta sarana penyewaan boat untuk mengelilingi Danau Beratan. Sedangkan obyek wisata Ulun Danu merupakan taman bermain dan juga terdapat Pura Ulun Danu Beratan. Pada sekeliling pura yang menjadi bagian utama merupakan taman dengan rumput hijau. Pada bagian timur pura ini terdapat dua meru bertumpang sebelas (solas) dan bertumpang tujuh (pitu). Dua meru ini berada agak terpisah dari daratan atau hampir berada di pinggir danau. Di lokasi ini juga tersedia sarana boat untuk berkeliling danau Beratan.

Sejarah Pura Ulun Danu Beratan

   Mengutip dari sebuah sumber, Sejarah berdirinya Pura Ulun Danu Beratan di desa candikuning Tabanan Bedugul terurai dalam Lontar Babad Mengwi tahun Saka 1556. Dahulu, tesebutlah seorang bernama I Gusti Agung Putu yang kalah perang dari I Gusti Ngurah Batu Tumpeng atau Ki Ngurah Kekeran. Sebagai tawanan, beliau diserahkan kepada I Gusti Ngurah Tabanan kemudian diserahkan ke patih Marga bernama I Gusti Bebalang. Kemudian untuk dapat bangkit dari kekalahan, I Gusti Agung Putu bertapa di puncak gunung Mangu sampai beliau mendapat pencerahan disana. Beliau kemudian turun gunung, mendirikan istana Belayu (Bala Ayu), kembali berperang melawan I Gusti Ngurah Batu Tumpeng dan menang. Dari kemenangan itu istana dipindahkan ke Bekak dengan nama Puri Kaleran. ditempat ini kemudian I Gusti Agung Putu mendirikan tempat pemujaan Taman Ganter dengan istana bernama Kawiapura. setelah berkali2 menang perang, termasuk membantu Raja Tabanan melawan musuhnya, seiring dengan berdirinya Kerajaan Mengwi, beliau mendirikan tempat pemujaan di tepi danau Beratan untuk memuja Batara di Pura Puncak Mangu.Mengutip dari sebuah sumber, Sejarah berdirinya Pura Ulun Danu Beratan di desa candikuning Tabanan Bedugul terurai dalam Lontar Babad Mengwi tahun Saka 1556. Dahulu, tesebutlah seorang bernama I Gusti Agung Putu yang kalah perang dari I Gusti Ngurah Batu Tumpeng atau Ki Ngurah Kekeran. Sebagai tawanan, beliau diserahkan kepada I Gusti Ngurah Tabanan kemudian diserahkan ke patih Marga bernama I Gusti Bebalang. Kemudian untuk dapat bangkit dari kekalahan, I Gusti Agung Putu bertapa di puncak gunung Mangu sampai beliau mendapat pencerahan disana. Beliau kemudian turun gunung, mendirikan istana Belayu (Bala Ayu), kembali berperang melawan I Gusti Ngurah Batu Tumpeng dan menang. Dari kemenangan itu istana dipindahkan ke Bekak dengan nama Puri Kaleran. ditempat ini kemudian I Gusti Agung Putu mendirikan tempat pemujaan Taman Ganter dengan istana bernama Kawiapura. setelah berkali2 menang perang, termasuk membantu Raja Tabanan melawan musuhnya, seiring dengan berdirinya Kerajaan Mengwi, beliau mendirikan tempat pemujaan di tepi danau Beratan untuk memuja Batara di Pura Puncak Mangu.Mengutip dari sebuah sumber, Sejarah berdirinya Pura Ulun Danu Beratan di desa candikuning Tabanan Bedugul terurai dalam Lontar Babad Mengwi tahun Saka 1556. Dahulu, tesebutlah seorang bernama I Gusti Agung Putu yang kalah perang dari I Gusti Ngurah Batu Tumpeng atau Ki Ngurah Kekeran. Sebagai tawanan, beliau diserahkan kepada I Gusti Ngurah Tabanan kemudian diserahkan ke patih Marga bernama I Gusti Bebalang. Kemudian untuk dapat bangkit dari kekalahan, I Gusti Agung Putu bertapa di puncak gunung Mangu sampai beliau mendapat pencerahan disana. Beliau kemudian turun gunung, mendirikan istana Belayu (Bala Ayu), kembali berperang melawan I Gusti Ngurah Batu Tumpeng dan menang. Dari kemenangan itu istana dipindahkan ke Bekak dengan nama Puri Kaleran. ditempat ini kemudian I Gusti Agung Putu mendirikan tempat pemujaan Taman Ganter dengan istana bernama Kawiapura. setelah berkali2 menang perang, termasuk membantu Raja Tabanan melawan musuhnya, seiring dengan berdirinya Kerajaan Mengwi, beliau mendirikan tempat pemujaan di tepi danau Beratan untuk memuja Batara di Pura Puncak Mangu.Mengutip dari sebuah sumber, Sejarah berdirinya Pura Ulun Danu Beratan di desa candikuning Tabanan Bedugul terurai dalam Lontar Babad Mengwi tahun Saka 1556. Dahulu, tesebutlah seorang bernama I Gusti Agung Putu yang kalah perang dari I Gusti Ngurah Batu Tumpeng atau Ki Ngurah Kekeran. Sebagai tawanan, beliau diserahkan kepada I Gusti Ngurah Tabanan kemudian diserahkan ke patih Marga bernama I Gusti Bebalang. Kemudian untuk dapat bangkit dari kekalahan, I Gusti Agung Putu bertapa di puncak gunung Mangu sampai beliau mendapat pencerahan disana. Beliau kemudian turun gunung, mendirikan istana Belayu (Bala Ayu), kembali berperang melawan I Gusti Ngurah Batu Tumpeng dan menang. Dari kemenangan itu istana dipindahkan ke Bekak dengan nama Puri Kaleran. ditempat ini kemudian I Gusti Agung Putu mendirikan tempat pemujaan Taman Ganter dengan istana bernama Kawiapura. setelah berkali2 menang perang, termasuk membantu Raja Tabanan melawan musuhnya, seiring dengan berdirinya Kerajaan Mengwi, beliau mendirikan tempat pemujaan di tepi danau Beratan untuk memuja Batara di Pura Puncak Mangu.Mengutip dari sebuah sumber, Sejarah berdirinya Pura Ulun Danu Beratan di desa candikuning Tabanan Bedugul terurai dalam Lontar Babad Mengwi tahun Saka 1556. Dahulu, tesebutlah seorang bernama I Gusti Agung Putu yang kalah perang dari I Gusti Ngurah Batu Tumpeng atau Ki Ngurah Kekeran. Sebagai tawanan, beliau diserahkan kepada I Gusti Ngurah Tabanan kemudian diserahkan ke patih Marga bernama I Gusti Bebalang. Kemudian untuk dapat bangkit dari kekalahan, I Gusti Agung Putu bertapa di puncak gunung Mangu sampai beliau mendapat pencerahan disana. Beliau kemudian turun gunung, mendirikan istana Belayu (Bala Ayu), kembali berperang melawan I Gusti Ngurah Batu Tumpeng dan menang. Dari kemenangan itu istana dipindahkan ke Bekak dengan nama Puri Kaleran. ditempat ini kemudian I Gusti Agung Putu mendirikan tempat pemujaan Taman Ganter dengan istana bernama Kawiapura. setelah berkali2 menang perang, termasuk membantu Raja Tabanan melawan musuhnya, seiring dengan berdirinya Kerajaan Mengwi, beliau mendirikan tempat pemujaan di tepi danau Beratan untuk memuja Batara di Pura Puncak Mangu.Mengutip dari sebuah sumber, Sejarah berdirinya Pura Ulun Danu Beratan di desa candikuning Tabanan Bedugul terurai dalam Lontar Babad Mengwi tahun Saka 1556. Dahulu, tesebutlah seorang bernama I Gusti Agung Putu yang kalah perang dari I Gusti Ngurah Batu Tumpeng atau Ki Ngurah Kekeran. Sebagai tawanan, beliau diserahkan kepada I Gusti Ngurah Tabanan kemudian diserahkan ke patih Marga bernama I Gusti Bebalang. Kemudian untuk dapat bangkit dari kekalahan, I Gusti Agung Putu bertapa di puncak gunung Mangu sampai beliau mendapat pencerahan disana. Beliau kemudian turun gunung, mendirikan istana Belayu (Bala Ayu), kembali berperang melawan I Gusti Ngurah Batu Tumpeng dan menang. Dari kemenangan itu istana dipindahkan ke Bekak dengan nama Puri Kaleran. ditempat ini kemudian I Gusti Agung Putu mendirikan tempat pemujaan Taman Ganter dengan istana bernama Kawiapura. setelah berkali2 menang perang, termasuk membantu Raja Tabanan melawan musuhnya, seiring dengan berdirinya Kerajaan Mengwi, beliau mendirikan tempat pemujaan di tepi danau Beratan untuk memuja Batara di Pura Puncak Mangu.Mengutip dari sebuah sumber, Sejarah berdirinya Pura Ulun Danu Beratan di desa candikuning Tabanan Bedugul terurai dalam Lontar Babad Mengwi tahun Saka 1556. Dahulu, tesebutlah seorang bernama I Gusti Agung Putu yang kalah perang dari I Gusti Ngurah Batu Tumpeng atau Ki Ngurah Kekeran. Sebagai tawanan, beliau diserahkan kepada I Gusti Ngurah Tabanan kemudian diserahkan ke patih Marga bernama I Gusti Bebalang. Kemudian untuk dapat bangkit dari kekalahan, I Gusti Agung Putu bertapa di puncak gunung Mangu sampai beliau mendapat pencerahan disana. Beliau kemudian turun gunung, mendirikan istana Belayu (Bala Ayu), kembali berperang melawan I Gusti Ngurah Batu Tumpeng dan menang. Dari kemenangan itu istana dipindahkan ke Bekak dengan nama Puri Kaleran. ditempat ini kemudian I Gusti Agung Putu mendirikan tempat pemujaan Taman Ganter dengan istana bernama Kawiapura. setelah berkali2 menang perang, termasuk membantu Raja Tabanan melawan musuhnya, seiring dengan berdirinya Kerajaan Mengwi, beliau mendirikan tempat pemujaan di tepi danau Beratan untuk memuja Batara di Pura Puncak Mangu.

2. Objek Wisata Kebun Raya Eka Karya Bedugul Bali
Kebun Raya Eka Karya BedugulSurga…itulah kesan pertama ketika Anda menginjakkan kaki di Kebun Raya Eka Raya. Rasa penat, capek, stres, atau rasa beban berangsur-angsur akan hilang bila sudah memasuki area kebun raya Eka Karya ini. Lokasinya tidak jauh dari Danau Beratan, sekitar 2 km. Jarak tempuh sekitar 2 jam atau 70 km dari Denpasar atau 40 km dari Singaraja dengan perjalanan darat. Untuk masuk ke wilayah kebun raya Eka Karya

1 komentar: